09 April 2025

Get In Touch

Perasaan Para Sopir Ambulan Pengantar Jenazah Pasien Positif Covid-19

Perasaan Para Sopir Ambulan Pengantar Jenazah Pasien Positif Covid-19

Surabaya – Tugas sebagai sopir ambulan yang mengantarkan jenazah pasien positif Covid-19 tentu punya pengalaman tersendiri. Hal itu diungkapkan beberapa sopir ambulan saat melakukan video conference (Vidcon) dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/4/2020) malam.

"Mereka ini yang sehari-harinya berjibaku dalampenugasan mengantarkan jenazah ke pemulasaraan. Di sini ada pengendaraambulance dari RS Haji, RSJ Menur, RSUD Dr Soetomo dan juga yang hadir di sinilangsung driver ambulance yang sehari-hari standy di Grahadi. Silahkan jenenganmenceritakan pengalaman selama mengantarkan jenazah dan pesan apa yang inginjenengan semua sampaikan pada masyarakat di tengah pandemi ini,” ucap GubernurKhofifah.

Menanggapi pertanyaan dari Gubernur Khofifah, hampir semuadriver tersebut baik dari RSUD Dr. Soetomo, RSJ Menur, RSU Haji maupun yangstandby di Grahadi, rata-rata awalnya merasa khawatir saat memulasarakanjenazah. Namun, rasa khawatir itu selalu berubah lega saat jenazah pasiencovid-19 tersebut bisa diterima dengan baik oleh warganya.

"Kami memang sempat khawatir saat mengantarkan jenazah.Tapi karena menggunakan APD lengkap Ibu selama bertugas, kami merasa cukup amandan yakin tidak akan ada transmisi atau penularan saat proses pemulasaraan,”ucap Nizam, salah satu driver ambulance yang standby di Grahadi.

Pengalaman yangs sam juga diungkapkan sopir ambulan lainnya."Awalnyasaat mengantar jenazah deg-deg an, was-was, kami sempat khawatir ada penolakandari masyarakat setempat. Tapi Alhamdulilah dalam proses pemakaman para jenazahpasien covid-19 ini bisa diterima oleh masyarakat. Bahkan, kami juga sudahberkoordinasi dengan kapolsek dan koramil, sehingga prosesnya berjalanlancar," terang Tri Prasetya, driver RSJ Menur yang pernah mengantarjenazah pasien positif covid-19 ke Nganjuk.

Semua driver ambulance tersebut mengaku bahwa selamabertugas mengantar jenazah pasien covid-19 tersebut mereka menggunakan alatpelindung diri (APD) dengan lengkap. Ini juga merupakan salah satu upaya untukmenjaga keselamatan diri mereka selama bertugas.

 “Dan setiap mengantarjenazah tersebut kami hanya 2 orang yaitu driver dan perawat 1 orang,"imbuhnya.

Seluruh driver ambulance ini memesankan para wargamasyarakat untuk tinggal di rumah mengikuti anjuran pemerintah. Bagi merekayang melaksanakan tugas memulasarakan jenazah setiap harinya mereka mengakumiris jika masih banyak masyarakat yang masih belum aware untuk tetap tinggaldi rumah guna menghentikan mata rantai penularan virus.

Terkait pemakaian APD lengkap ini, Gubernur Khofifahmemberikan apresiasi dan menegaskan bahwa ini memang harus dilakukan untukmenjaga keselamatan diri. Menurutnya, dengan memakai APD tentunya para driverakan merasa lebih tenang selama bertugas.

"Tanggung jawab melaksanakan pekerjaan sampai tuntasadalah kewajiban. Namun menjaga keselamatan diri juga harus dilakukan salahsatunya dengan memakai APD," tegasnya.

Selain itu, orang nomor satu di Jatim ini juga mengapresiasimasyarakat Jatim yang bisa menerima jenazah pasien positif covid-19 diwilayahnya. Ini berarti, proses sosialisasi ke masyarakat telah berlangsungdengan sangat baik.

Terlebih, proses pemulasaraan jenazah pasien positifcovid-19 sudah dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang ketat.

"Inilah yang harus terus kita lakukan, dimana prosessosialisasinya berlangsung baik. Sehingga, tidak ada kendala saat prosespemulasaraan jenazah covid-19. Ini contoh yang baik karena menunjukkan bahwamasyarakat Jatim bisa menerima saat ada pemakaman jenazah covid-19 di wilayahnya,"pungkas Gubernur Khofifah.

Sementara itu, per hari Jumat (17/4) di Jawa Timur terdapatsebanyak 522 kasus positif covid-19, atau bertambah 8 kasus. Dengan rincian 4kasus di Kota Surabaya, 1 kasus di Kab. Sidoarjo, 1 kasus di Kab. Malang, 1kasus di Kab. Lamongan, dan 1 kasus di Kab. Bangkalan.

Sedangkan, untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadisebanyak 1.826, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 15.942.

Dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sudah adasebanyak 95 orang pasien yang dinyatakan sembuh atau setara dengan 18,20persen. Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur adasebanyak 48 orang atau setara dengan 9,20 persen. (ufi/ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.