20 April 2025

Get In Touch

Sudah Sebulan Harga Telur Naik, Disperdag: Masih Belum Diketahui Pasti Penyebabnya

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis.

SEMARANG (Lenteratoday) - Harga telur di pasar tradisional mengalami lonjakan sejak bulan Agustus lalu. Pasalnya, harga telur yang biasanya berkisar di Rp 27.000 per kilogram, meningkat menjadi Rp 32.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, menyampaikan bahwa faktor penyebab kenaikan harga telur belum diketahui secara pasti hingga saat ini.

"Kalau dari sisi distribusi, ini sepertinya kok tidak ada persoalan. Tidak ada bencana, atau alur lalu lintas yang tersendat, lha sehingga ini perlu dicari penyebabnya," katanya saat diwawancarai via telepon tempo hari yang lalu.

Menampik isu kenaikan harga telur yang dipicu oleh semakin mahalnya harga pakan ayam, Nurkholis menyampaikan bahwa harga pakan masih normal hingga saat ini.

"Kalau dari kami ya memang kalau kita lihat untuk kondisi harga pakan ya, sepertinya kok normal-normal saja. Ini yang mungkin perlu dicari penyebab yang utamanya," ujarnya.

Berkaitan dengan adanya desas-desus kenaikan harga yang disebabkan oleh pengadaan bantuan sosial, pihaknya belum bisa berkomentar banyak.

"Kemarin kan sudah ada dilemparkan di media, ada indikasi untuk diborong untuk ada bantuan. Lha itu cuman yang dari telur ini kan tidak seperti minyak ya, kalau minyak itu kan segala kebijakan itu kan dari pusat. Tapi telur ini kan bisa bersifat lokal tapi juga bersifat regional," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus melakukan upaya untuk mengetahui penyebab kenaikan harga telur. Sehingga, harga segera dapat dikendalikan kembali.

Sebelumnya, diketahui bahwa lonjakan harga telur hanya terjadi di pasar tradisional, sedangkan di beberapa swalayan di Kota Semarang, harga telur masih normal di kisaran Rp 28.000 per kilogram. Hal tersebut menjadi kejanggalan tersendiri dalam kasus ini.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.