22 April 2025

Get In Touch

Buruh di Jateng Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Suasana aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh sejulah serikat buruh Jawa Tengah di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah
Suasana aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh sejulah serikat buruh Jawa Tengah di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah

SEMARANG (Lenteratoday) - Merespon kenaikan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 lalu, sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah menggelar aksi penolakan di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah (6/9/2022). Aksi tersebut juga turut diikuti oleh perwakilan Partai Buruh di Jawa Tengah.

Terlihat sejumlah bendera serikat pekerja dikibarkan dan massa mayoritas menggunakan pakaian hitam serta slayer merah di kepala. Aksi diwarnai dengan iringan musik dan yel-yel buruh.

Sekretaris Perda KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim, menyampaikan bahwa kenaikan BBM merupakan suatu hal yang tidak wajar di situasi sekarang ini.

"Buruh menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat. Terkait dengan bantuan subsidi upah sebesar Rp 150 ribu selama 4 bulan kepada buruh, menurut kami ini hanya "pemanis" agar buruh tidak protes. Tidak mungkin uang 150 ribu akan menutupi kenaikan harga akibat inflansi yang meroket," ujarnya.

Terlebih, perbandingan antara kenaikan upah buruh dengan kenaikan BBM sangat jauh. Persentase kenaikan harga BBM mencapai 30%, namun kenaikan UMK di Tahun 2022 hanya sekitar 1%.

Di sisi lain, pihaknya juga mengkhawatirkan adanya dampak peningkatan angka PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dengan adanya kenaika harga BBM ini.

"Kami khawatir, dengan naiknnya BBM maka ongkos energi industri akan meningkat. Hal itu bisa memicu terjadinya ledakan PHK. Oleh karena itu, kami melakukan aksi pada hari ini yang kami pusatkan di kantor Gubernuran dan DPRD jateng. Aksi ini juga serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisir oleh KSPI," katanya.

Sebagai informasi, aksi yang digelar oleh buruh tersebut membawa tiga tuntutan, yakni tolak kenaikan harga BBM, tolak UU Cipta Kerja, dan naikkan UMK 2023 sebesar 13% di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.