
Blitar - Tanda hasil temuan Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, setelah meneliti mahkota Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar yang menunjukkan benda seni bukan benda purbakala.
Disampaikan arkeolog Tim BPCB Trowulan, Nugroho Harjo Lukito bahwa dilihat wujud mahkota dari bahan logam kuningan tersebut ada tanda-tanda yang menguatkan, jika itu benda seni. "Bukan benda purbakala, tapi buatan pengerajin," ujar Nugroho, Jumat (17/4/2020).
Adapun tanda-tanda tersebut adalah :
- Kalau asli mahkota bahannya emas bukan logam kuningan
- Agar bobotnya ringan saat dipakai
- Tidak ada lapisan tanah yang mengeras dan sulit dibersihkan
- Bentuk tidak mungkin utuh tapi penyok
- Ada paku paku di bagian dalam mahkota yang jelas tidak ada pada jaman dulu
- Pengerjaan tidak rapi dan terlihat sambungan antara bagiannya
- Ada bekas gerinda untuk menghaluskan sambungan dan motif
"Sekilas saya melihat kalau ini benda seni buatan pengrajin, untuk menambah referensi juga saya share ke teman-teman pengrajin dan mereka memastikan kalau itu buatan masa sekarang bukan asli," ungkap Nugroho.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat besi baru, menjadi terlihat seperti barang kuno seperti dipendam dalam tanah, diolesi dengan cairan gedebog (batang pohon) pisang yang membusuk dan direndam air. "Yang pasti kalau jaman bangsawan dulu, bahannya emas dan tidak berat," tandasnya.
Kalau barang seni seperti yang ditemukan itu, di pasaran pengrajin harganya berkisar Rp 1-2 juta tergantung model dan tingkat kesulitannya beber Nugroho.
Setelah mengetahui mahkota ini bukan asli, Kades Candirejo Suparman akan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk membahas apakah perlu diproses hukum atau tidak. "Karena ini termasuk kebohongan publik, ternyata ada yang sengaja membuang di desa sini. Kemudian ditemukan warga dan beritanya sudah beredar, ternyata bukan asli sehingga meresahkan warga," tandasnya.
Sementara Wasito yang menemukan juga setuju untuk diusut dan dilaporkan ke polisi saja, agar diketahui kebenarannya siapa yang membeli dan sengaja membuang ke sunga dekat rumahya. "Saya tidak mau dianggap sengaja bohong, karena memang tidak tahu dan benar menemukan di sungai," papar Wasito. (ais)