
SEMARANG (Lenteratoday) - Berhasil meraih Kota Layak Anak Kategori Nindya pada 2022, menjadi bukti perhatian Pemerintah Kota Semarang kepada anak-anak.
Apa yang diraih kota Semarang ini tak lepas dari peran Ulfi Imran Basuki, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Semarang bersama jajarannya. Dia berusaha keras untuk mewujudkan ruang aman bagi anak-anak di Kota Semarang.
"Anak-anak harus menjadi fokus utama pembangunan. Mereka punya hak yang sama untuk hidup dan berkembang secara optimal, merasakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bahagia," kata Ulfi (25/8/2022).
Selama delapan bulan menjabat, berbagai inovasi telah digaungkan, mulai dari Asikk Pak (Aplikasi Sistem Informasi dan Komunikasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak), Parents Corner, hingga Sang Puan (Sayang Perempuan dan Anak).
Lebih lanjut lagi, Ulfi juga mengimplementasikan pencegahan pelecehan seksual melalui beragam upaya, seperti sosialisasi penanganan dan pencegahan anak dengan perilaku sosial menyimpang dan menyediakan lembaga layanan penyedia layanan anak.
Tak lupa, sebagai kepala DP3A, Ulfi juga mengupayakan terwujudnya kesetaraan gender di Kota Semarang. Selaras dengan strategi yang dicanangkan pemerintah pusat, DPPPA Kota Semarang juga turut berupaya meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan dan peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak.
Merespon isu kesetaraan gender, Ulfi menyampaikan bahwa kesetaraan gender tidak memaksa perempuan harus sama dengan laki-laki.
"Memperjuangkan kesetaraan gender tidak berarti mendorong perempuan menjadi sama dengan lelaki, namun mendobrak stigma-stigma yang masih meminggirkan posisi perempuan dan memberikan kesempatan seadil-adilnya agar perempuan dan laki-laki bisa hidup dalam posisi yang setara dan sejajar," katanya. (*)
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi