20 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 92 Mahasiswa PMM dari Luar Pulau Jawa Ikuti Kuliah Satu Semester di Universitas Brawijaya

Para mahasiswa inbound PMM Universitas Brawijaya.
Para mahasiswa inbound PMM Universitas Brawijaya.

MALANG (Lenteratoday) – Sebanyak 92 mahasiswa inbound yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di luar pulau Jawa, telah diterima di Universitas Brawijaya (UB) pada Senin (22/8/2022). Mereka akan mengikuti Program Mahasiswa Merdeka (PMM) Kemendikbudristek di UB selama satu semester dengan mata kuliah yang telah diambil masing-masing.

“Bagi perguruan tinggi, PMM bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam mengelola program pertukaran mahasiswa. Sedangkan bagi mahasiswa, PMM memberikan manfaat dalam memperkuat, mengeksplorasi, mempelajari keragaman Nusantara,  berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, memperkuat serta memperluas kompetensi akademik,” ujar Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, selaku Rektor UB, dalam prosesi penerimaan, memperkenalkan UB, dekan, dan wakil dekan fakultas kepada mahasiswa PMM, Senin (22/8/2022).

Prof. Widodo menyatakan, terkait manfaat dari PMM, yakni selain membentuk akademik, juga bisa membangun network untuk membangun Indonesia di masa depan.

“Semoga mahasiswa yang berkesempatan untuk mengikuti PMM ini betah dan berkesan bagi kalian, seperti slogan PMM, bertukar sementara bermakna selamanya,” cetusnya.

Prof. Widodo juga mengatakan, mahasiswa PMM juga diberikan akses yang sama dengan mahasiswa UB, yakni dapat mengaktivasikan email yang digunakan untuk mengakses SIAM (Sistem Informasi Akademik Mahasiswa).

Lebih lanjut, salah satu mahasiswa PMM, dari Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar, yakni Diwaya Tirta Maharani mengharap agar perkuliahaan dapat berjalan lancar hingga akhir semester nantinya.

“Saya memilih untuk mengambil mata kuliah pada Fakultas Ilmu Administrasi UB, saya senang bisa mengikuti program PMM di Universitas Brawijaya, dan saya  berharap agar PMM bisa berjalan lancar, karena melihat dari pertemuan awal yang sudah berjalan lancar dan kompak,” jelasnya.

Sementara itu, Hasyim Rahman Marasbessy, mahasiswa dari Universitas Patimura mengungkapkan alasan memilih UB dikarenakan terdapat salah satu mata kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang menarik minatnya.

“Saya tertarik untuk mendaftar PMM di Universitas Brawijaya dikarenakan terdapat mata kuliah mengenai Kemiskinan Nelayan yang ada di Fakultas Ilmu Kelautan. Saya merasa perlu mempelajari hal itu, karena di Maluku sedang ada projek, dimana saya mengharapkan bisa menerapkannya ketika kembali ke Maluku,” ungkap Hasyim.

PMM sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

Pada tahun 2021 kemarin, sebanyak 11.464 mahasiswa telah mengikuti PPM 1 yang semuanya berasal dari 215 perguruan tinggi, baik outbound ataupun inbound. Sedangkan pada tahun 2022 ini, PMM 2 ditargetkan akan membuka kuota sebanyak 16.000 mahasiswa yang dapat memilih satu perguran tinggi dari 194 perguruan tinggi penerima.

Reporter: Santi Wahyu, rls | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.