Pemprov Jatim Buka Akses Peta Persebaran Covid-19 untuk Mengurangi Kepanikan dan Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat

Surabaya - Untuk mengurangi kepanikan dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka akses peta persebaran Covid-19 seluas-luasnya kepada masyarakat secara real time melalui http://radarcovid19.jatimprov.go.id/.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembukaan akses tersebut dilakukan agar masyarakat mendapat visualisasi tentang kondisi ter-update saat ini. Selain untuk mengurangi kepanikan masyarakat dan membuat mereka lebih waspada, pembukaan akses itu juga untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam penerapan physical distancing.
"Ini salah satu wujud komitmen kami untuk transparansi data dan percepatan penanganan Covid-19. Agar masyarakat lebih 'ngeh' dengan situasi saat ini dan lebih aware lagi dengan lingkungan," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi.
Pada laman portal tersebut, masyarakat bisa mendapatkan gambaran sebaran pasien positif Covid-19 hingga tingkat kecamatan. Selain itu juga bisa mengakses rumah sakit rujukan terdekat jika membutuhkan penanganan kesehatan segera.
Dalam laman juga dicantumkan nomor khusus di tiap rumah sakit yang mendedikasikan untuk pelayanan Covid-19 tersebut. Hal ini supaya masyarakat yang membutuhkan layanan bisa langsung menghubungi nomer tersebut. Dengan demikian, pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih cepat dan komprehensif.
"Dari Radar Covid 19 ini kita bisa mengetahui jika ada masyarakat yang memiliki tanda-tanda klinis penyakit ini, maka bisa segera dirujuk ke RS terdekat sesuai data yang ada," imbuhnya.
Pembukaan akses ini, tambah Khofifah, diharapkan dapat pula mendorong semangat gotong royong manakala daerah atau wilayahnya masuk dalam area terdampak Covid-19.
"Bukan stigmatisasi atau diskriminasi dengan alasan ketakutan yang kami inginkan, tapi semangat kebersamaan dan gotong royong. Ayo kita bangun optimisme bisa melewati ini semua," tuturnya.
Untuk diketahui, bahwa Titik merah bukan titik persis lokasi pasien positif Covid-19 namun diacak oleh sistem dalam radius 1 km dari alamat domisili pasien di area kecamatan tersebut. Sehingga, warga di zona merah tersebut harus makin memperketat physical distancing.
Sementara itu, per hari Senin (14/4) di Jawa Timur terdapat sebanyak 474 kasus positif covid-19, atau bertambah 36 kasus. Sedangkan, sebaran yang tertinggi masih berada di sekitar Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, dan Kab. Lamongan.
Dengan rincian Kota Surabaya tambah 20 kasus sehingga menjadi 228 kasus, Kab. Sidoarjo tambah 6 kasus sehingga totalnya 45 kasus, Kab. Lamongan tambah 1 kasus sehingga totalnya 25 kasus , dan Kab. Gresik tambah 1 kasus sehingga totalnya jadi 18 kasus
Berdasarkan data tersebut, Khofifah kembali menegaskan bahwa area Surabaya Raya harus melakukan langkah-langkah yang lebih terukur untuk mencegah penyebaran covid-19. Selain itu, juga saling terintegrasi antara satu wilayah dan yang lain, sehingga langkah-langkahnya bisa saling menyatu.
"Jadi selain tracing dibutuhkan langkah-langkah yang menyatu, signifikan dan terukur. Utamanya di area-area yang di dalam peta yang konfirmasi kasus positifnya paling tinggi," tegasnya.
Sedangkan, untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi sebanyak 1.498 , serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 14.931.
Dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sudah ada sebanyak 81 orang pasien yang dinyatakan sembuh atau setara dengan 17,09 persen. Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur ada sebanyak 45 orang atau setara dengan 9,49 persen. (adv)