20 April 2025

Get In Touch

Soal Penikaman Salman Rusdhie, Jaksa Sebut 'Telah Direncanakan'

Hadi Matar . Ilustrasi.
Hadi Matar . Ilustrasi.

IRAN (Lenteratoday) – Peristiwa penyerangan terhadap penulis buku Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, kini masih dalam proses  hukum. Jaksa Wilayah menilai penyerangan tersebut sudah direncanakan oleh Hadi Matar, terduga pelaku yang membuat penulis Ayat Ayat Setan itu terluka serius.

Selain itu, jaksa Jason Schmidt menyebut dalam sidang dakwaan pada Sabtu (13/8) waktu setempat, Hadi Matar telah melakukan percobaan pembunuhan atas Salman Rushdie.

"Ini merupakan serangan yang sudah ditargetkan, tidak diprovokasi, dan sudah direncanakan," kata Schmidt, seperti diberitakan AP.

Dalam sidang tersebut, Hadi Matar tiba dengan pakaian jumpsuit hitam-putih dan mengenakan masker. Tangannya juga diborgol ke depan.

Jason Schmidt mengatakan Matar melakukan langkah-langkah dengan sengaja menempatkan dirinya dalam posisi untuk menyakiti Rushdie.

Langkah-langkah tersebut berupa memperoleh izin masuk ke acara tempat Rushdie akan memberikan kuliah, serta tiba lebih awal dengan membawa identitas palsu.

Jaksa juga menilai bahwa fatwa mendiang pemimpin Iran Ayatollah Khomeini bahkan mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie pada 1989 bisa sebagai motif potensial dalam menentang jaminan.

"Bahkan jika pengadilan ini menetapkan jaminan satu juta dolar, kami menghadapi risiko bahwa jaminan dapat dipenuhi," kata Schmidt.

"Sumber dayanya tidak penting bagi saya. Kami memahami bahwa agenda yang dilakukan kemarin adalah sesuatu yang diadopsi dan disetujui oleh kelompok dan organisasi yang lebih besar jauh di luar batas yurisdiksi Wilayah Chautauqua,"kata jaksa.

Usai Schmidt menyampaikan tuntutan,Hakim memerintahkan Hadi Matar ditahan tanpa jaminan.

Sementara itu, pengacara Hadi Matar, Nathaniel Barone, juga membacakan pembelaan atas nama pria 24 tahun tersebut. Barone menilai bahwa pihak kepolisian terlalu lama dalam mengurus peradilan Matar sementara kliennya ditahan di "barak kantor polisi".

"Matar punya hak konstitusional dianggap tidak bersalah," kata Barone.

Barone menyebut bahwa kliennya sudah berkomunikasi secara terbuka dengannya dan akan mempelajari kliennya tersebut dalam beberapa pekan ke depan, termasuk situasi psikologi dan adiksi.

Matar diduga menyerang Rushdie dengan bergegas ke panggung saat novelis tersebut akan memberikan kuliah soal kebebasan berekspresi di Chautauqua Institution.

Usai ditikam, Rushdie belum bisa bicara dan menggunakan alat bantu pernapasan. Salah satu agensi Rushdie, Andre Wylie mengatakan Rushdie juga terancam buta.

"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya. Saraf di lengannya terputus dan jantungnya ditusuk dan luka parah," jelas Wylie dikutip AFP.

Rushdie menjadi sorotan dunia karena karya yang dianggap kontroversial. The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan (1988). Buku ini dinilai tak menghormati Nabi Muhammad dan menghina umat Muslim.

Buku tersebut berisi soal kejadian di mana Nabi Muhammad telah keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu. Sudah sejak lama Rushdie menerima ancaman dan percobaan pembunuhan. Namun, berulang kali ia berhasil lolos.

Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.