22 April 2025

Get In Touch

Beras Bantuan Presiden Dikubur di Depok, JNE Tersangkut

Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (1/8/2022). Beras bantuan sosial tersebut ditimbun di Depok, diduga dipendam 2 tahun lalu saat awal Covid-19 di Indonesia (Kompas)
Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (1/8/2022). Beras bantuan sosial tersebut ditimbun di Depok, diduga dipendam 2 tahun lalu saat awal Covid-19 di Indonesia (Kompas)

DEPOK (Lenteratoday) -Warga Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat menemukan puluhan karung beras bantuan presiden (banpres) untuk masyarakat terdampak Covid-19 terkubur di sebuah lapangan.Tumpukan sembako itu dibongkar warga setempat yang juga sebagai ahli waris tanah lapangan. Dia mengaku pertama kali mendapat informasi pemendaman dari pegawai perusahaan pengiriman JNE yang lokasinya berada persis dekat lapangan.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE, ada pemendaman sembako, kemudian saya telusuri," kata Rudi Samin mengutip Koran Lenteratoday, Senin (1/8/2022).

Rudi mengungkapkan, pegawai itu menceritakan pernah diperintahkan langsung oleh orang perusahaan untuk membawa serta menimbun sembako bantuan tersebut. Dia pun lantas menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan menerjunkan alat berat untuk menggali hamparan tanah tersebut.

"Saya penasaran, saya cari sampai tiga hari, dengan menggunakan beko, dan benar ada sembako ditimbun. Infonya satu kontainer, tapi belum tahu berapa banyak," bebernya. Rudi menemukan di beberapa tumpukan tertulis bantuan presiden yang dikoordinir oleh Kementerian Sosial untuk bantuan tahun 2020.

"Infonya bantuan ini untuk luar Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan NTT," kata Rudi. Meski demikian Rudi belum mengetahui apa motif dari perusahaan JNE itu menimbun bantuan presiden tersebut.

"Alangkah sayangnya pada saat itu kan 2020 masyarakat indonesia lagi susah terdampak pandemi, tapi kok ini malah dipendam, kalau tidak layak kan bisa dibuatkan berita acara ditukar dengan yang masih layak agar bisa dibagikan," terangnya.Upaya menindaklanjuti penemuan tersebut, pihaknya telah melaporkan ke pihak kepolisian."Ini perbuatan melanggar hukum. Semoga bapak presiden mendengar, adanya pemendaman sembako," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang viral di media sosial mengenai tumpukan beras yang tertimbun di lahan di Depok. Lokasi lahan itu berada di depan gudang JNE Express, Depok. Dalam narasi yang disampaikan pada video itu, sejatinya bansos tersebut disalurkan ke masyarakat pada 2020 lalu. "Namun, oleh oknum yang tidak dapat bertanggungjawab kemudian dikuburkan untuk ditanam. Menurut informasi, ada keterlibatan oknum JNE," tulis keterangan video tersebut. 

Sesuai Perjanjian

Terpisah, manajemen perusahaan kurir logistik, JNE, buka suara perihal penemuan beras program bantuan sosial Presiden Joko Widodo yang dikubur di wilayah Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Menurut Vice President JNE Eri Palgunadi, pihaknya menyebut tidak ada pelanggaran yang dilakukan perusahaan terkait hal tersebut.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bansos di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," kata Eri.

Sebagaimana diketahui, JNE ditunjuk sebagai mitra pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial tersebut. Dalam menjalankan bisnis, kata Eri, JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standar operasional perusahaan.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," katanya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.