
MOJOKERTO (Lenteratoday) - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghimbau para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) mampu membaca peluang dan potensi kebutuhan pasar untuk meningkatkan pemasaran produk kerajinan tangan. Di lain sisi, pemerintah juga berkolaborasi dengan pelaku ekraf memasarkan melalui even-even besar hingga mampu meningkatkan produktivitas di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Dalam kunjungan kali ini, terdapat 5 titik lokasi ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto yang menjadi perhatian Bupati Ikhfina guna mengangkat potensi wisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya. Mulai dari produk olahan bambu di Desa Ngares Kidul, Gedeg, produk olahan enceng gondok, Desa Jerukseger Gedeg, pengrajin batik tulis Desa Sooko, produk recycle bahan jeans, Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, dan ke pengrajin kostum karnaval di Trawas.
5 pengrajin ini mendapat kunjungan hari ini. Pertama, R Khan Art Studio milik Masrukhan di Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg. Tempat ini mengolah bambu menjadi set teko, tumbler, muk, botol wine, tas wanita, termos serta barang lain yang bernilai seni tinggi.
Destinasi kedua, pengrajin enceng gondok, Banyu Putih Art milik Suliadi di Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg. Ia memberdayakan ibu – ibu sekitar rumahnya untuk memproduksi aneka kerajinan berbahan eceng gondok. Mulai dari fas bunga, bantal, tatakan piring dan gelas, sandal, topi dan tas wanita, keranjang, hingga kotak tisu.
Berikutnya, pengrajin batik tulis, Lina Desriana yang menjadi tempat memproduksi batik tulis khas Mojokerto. Galeri Rasu'an Lampahan di Desa/Kecamatan Sooko ini juga menghasilkan batik tulis menggunakan pewarna alami.
Kemudian, Upject Produk sepatu dan tas berbahan olahan jeans, Milik Lia Nirawati di Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar. Produk berbahan baku daur ulang jeans. Ini mampu disulap menjadi produk bernilai jual tinggi. Kunjungan terakhir ke kerajinan tempat Trimulyono, Pengrajin kostum karnaval Trawas Trashion Carnival di Desa/Kecamatan Trawas. Membuat kostum carnival dengan mendaur ulang sampah menjadi kostum yang unik dan menarik di berbagai event di Jawa Timur.
Ikfina menjelaskan masalah pemasaran menjadi hal utama yang harus dipecahkan agar ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto berkembang pesat. Menurutnya, untuk mengatasi persoalan ini, para pelaku ekonomi kreatif harus mampu membaca peluang. Yakni dengan memanfaatkan kebutuhan para konsumen atau pasar.
"Sekarang eranya customize, apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Pasar dulu baru bisa membuat produknya," jelasnya saat berdiskusi dengan wartawan di Paseban Agung, Desa/Kecamatan Trawas, Kamis (28/7/2022).
Di lain sisi, kata Ikfina, Pemkab Mojokerto mendukung pemasaran produk-produk ekonomi kreatif dengan menggelar even-even besar. Salah satunya Majafest di Kecamatan Trawas Agustus mendatang. Pada even tersebut, para perajin difasilitasi untuk memamerkan dan menjual produk unggulan masing-masing. Majafest juga bakal diisi dengan fashion show batik bermotif Majapahitan menggunakan pewarna alami. Ikfina juga menjelaskan bahwa Kabupaten Mojokerto mempunyai batik tulis khas yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
Majafest, kata Ikfina, juga menjadi even untuk memopularkan kuliner khas Mojokerto. Yaitu melalui festival 1.000 layah sambal atau pecel wader. Setelah ditetapkan menjadi kuliner khas Bumi Majapahit, nantinya semua hotel, restoran dan rumah makan wajib menjual menu pecel wader. "Dispari (Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto) harus memastikan masyarakat bisa membudidayakan wader jika sudah menjadi oleh-oleh khas Mojokerto. Banyak pelaku Ekraf yang nantinya akan diuntungkan dengan olahan wader ini. Tantangan berikutnya bagaimana pecel wader bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh," tegasnya.
Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto, menambahkan harapan rangkaian agenda pers tour ini mampu membuat produk-produk kerajinan tangan di wilayahnya dikenal banyak orang.
“Tentu saja pemasaran lebih luas dan meningkat, bahkan bisa mendunia dengan produk – produk local khas Kabupaten Mojokerto sesuai dengan tema HUT kemerdekaan RI 2022, mengusung tema 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'. Peran media, pemerintah, akademisi mampu menigkatkan percepatan pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Reporter : Nur Hidayah | Editor : Endang Pergiwati