
SURABAYA (Lenteratoday) - Gelaran rutin bersama Kader Surabaya Hebat (KSH) dan walikota Surabaya Eri Cahyadi bahas penginputan data melalui aplikasi Sayang Warga, mulai bulan Agustus 2022 para KSH di setiap RT akan didampingi oleh satu ASN. Kegiatan Ngobrol Santai Bareng (NGOBRAS) Cak Eri dan Ning Rini kali ini, diikuti 1.780 KSH yang berasal dari Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.
Camat dan Lurah juga diminta untuk melakukan pengecekan, apabila warga dalam satu RT tersebut cukup banyak. “Satu ASN itu bertanggung jawab di setiap RT untuk membantu KSH dalam mengupload data ke aplikasi Sayang Warga,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di Gedung Graha YKP Kota Surabaya.
Pertanyaan yang disampaikan oleh para KSH sangat beragam. Mulai dari permasalahan sinyal internet, adminduk, layanan kesehatan, fasilitas pendidikan, permintaan kredit handphone tanpa bunga untuk memaksimalkan pendataan, dan healing atau liburan bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Mereka ini sudah turun untuk memberikan informasi melalui aplikasi Sayang Warga, yakni aplikasi yang menjadi basis data pemkot untuk memberikan intervensi atau program kepada masyarakat,” ujar dia.
Meski demikian, ia juga berencana akan memberikan atribut atau seragam khusus bagi para KSH. Seperti, rompi, kaos, kartu tanda pengenal, hingga sepatu. Hal ini bertujuan untuk memberikan identitas bagi para KSH, serta memaksimalkan peran KSH di lingkungan masyarakat.
"Kalau tahun ini semua pendataan informasi selesai masuk aplikasi Sayang Warga, Insya Allah akan saya samakan identitas bagi para KSH, mulai rompi hingga sepatu dan anggaran tersebut sedang kami hitung," ungkap dia.
Lurah dan Camat bisa menggelar kegiatan serupa secara rutin di wilayahnya masing-masing. “Karena membangun sebuah kota ini harus dari hati dan keinginan masyarakat. Maka, keinginan itulah yang akan kita bangun bersama-sama,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengapresiasi peran KHS yang didominasi oleh kaum perempuan, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. “Maka peran perempuan di Kota Surabaya ini sangat luar biasa. Karena, para perempuan itu memiliki hati yang ikhlas saat mengerjakan sesuatu,” kata Rini Indriyani.
Ia juga meyakini, saat para KSH mengisi aplikasi Sayang Warga, maka data yang dikirimkan adalah data yang valid. Sebab, para KSH langsung turun ke lapangan secara door to door.
“Sehingga data yang kita dapat itu akurat dan intervensi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya bisa tepat sasaran. Semangat terus untuk KSH, karena proses ini harus kita lalui bersama,” pungkasnya.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati