
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Adanya sejumlah kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini di lingkungan sekolah, tentunya menimbulkan keresahan pada masyarakat, khususnya para orang tua.
Menanggapi permasalahan ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra, berharap kedepannya tidak ada lagi kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah yang ada di Kota Palangka Raya, bahkan di daerah lain juga.
"Sangat disayangkan karena kasus kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi berasal dari lingkungan sekolah, tentu harus mendapat perhatian serius dan tidak boleh dibiarkan," papar Beta, Rabu (6/7/2022).
Sementara itu ia mengatakan, sekolah seharusnya merupakan tempat dimana siswa atau generasi muda penerus bangsa merasa aman. Namun jika di lingkungan sekolah sendiri terjadi kekerasan dan siswa tidak merasa aman, kemana lagi para siswa akan mencari perlindungan.
Beta juga meminta agar semua satuan pendidikan bersama- sama berupaya mencegah terjadinya kasus kekerasan di lingkungan sekolah, baik antar guru dan siswa, siswa dengan siswa, atau dengan pihak lain yang ada di lingkungan sekolah.
"Karena sekolah selain merupakan tempat anak belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, juga tempat dimana anak diajarkan tata krama, perilaku dan sikap," ungkapnya.
Selain itu Beta mengatakan, kekerasan di sekolah dapat berujung pada tindak hukum pidana. Tidak hanya itu, kekerasan juga akan berdampak buruk pada psikis dan mental anak, seperti trauma atau depresi, yang pada akhirnya membuat anak tidak mau ke sekolah.
Karena itu ia menekankan, hendaknya Permendikbud Riset nomor 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, dijadikan dasar oleh para Kepala Sekolah untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
"Kita semua tentu ingin anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki akhlak, etika dan moral yang baik, dan terhindar dari segala bentuk kekerasan ataupun pembulian," pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati